top of page
  • Fierofea Books

Jadi Pahlawan Literasi Digital Nggak Ribet Kok, Ini Rahasianya!

Penulis: Meiliza Laveda


Hai Fieries! Apa kabar?

Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya!


Dalam menyambut Hari Pahlawan Nasional yang diperingati pada 10 November, Ofi mau kasih 4 tips menjadi pahlawan literasi digital.




Sebelum bocorin rahasianya, Ofi mau nanya nih.. Siapa di antara kamu yang mau jadi pahlawan literasi digital?


Menurut Ofi, keren banget lho masih ada orang yang peduli terhadap perkembangan literasi di Indonesia!


Fyi, era digital sekarang sangat dipengaruhi oleh media sosial.


Kondisi ini membawa tantangan tersendiri terhadap minat baca, khususnya anak muda.


Pernah ngerasa nggak, kalo kita lebih sering baca berita lewat postingan di media sosial dibandingkan baca dari situs resmi atau koran?


Nah, tanpa sadar, itu menjadi awal kebiasaan kita malas membaca lho!


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia secara keseluruhan berada di angka 59,52 dengan durasi membaca 4-5 jam per pekan dan 4-5 buku per triwulan.



Bahkan, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bilang masyarakat Indonesia mempunyai minat baca yang sangat rendah. Data UNESCO mencatat, hanya 0,001 persen atau 1 dari 1.000 orang di Indonesia yang rajin membaca.


Waduh, dikit banget ya jumlahnya!


Kalau kamu mau mengubah kondisi ini, kamu bisa banget jadi pahlawan literasi!


Nggak perlu ribet, kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan minat baca masyarakat.


Inilah 4 langkah sederhananya!


1. Ajak sekelilingmu baca buku


Kamu bisa mencoba cara sederhana, yaitu mengajak sekeliling kalian untuk baca buku. Misal, ajak teman, keluarga, atau pasangan (xixixi).


Kamu bisa kasih tau mereka di platform media sosial tentang ulasan buku yang baru aja dibaca atau buku yang paling menarik. Selain lewat media sosial, kamu juga bisa kasih tau secara langsung, contohnya pas lagi hang out.


Tapi perlu diingat ya, ngajaknya dengan cara yang sopan dan jangan maksa. Oke?


2. Buat konten buku yang kece


Media sosial bisa menjadi wadah untuk menyebarkan minat baca.


Contohnya, kamu bisa menggunakan Instagram untuk mengunggah postingan yang berkaitan dengan buku. Seperti rekomendasi buku, ulasan buku, tips anotasi, info diskon, atau cara mengatasi reading slump.


Biar makin up to date, kamu bisa ikutin tren yang lagi viral, loh!


Salah satu contoh akun yang sering Ofi ikuti adalah Kak Wardah (@missfioree).




3. Donasikan buku

Kalo kamu nggak bisa melakukan dua hal di atas, kamu bisa mendonasikan buku-buku yang sudah nggak dibaca.


Meskipun kecil, langkah ini bisa berdampak besar karena masih banyak orang di luar sana yang membutuhkan akses buku. Baik dari segi finansial maupun ketersediaan bukunya.


Kamu bisa membagikan buku lewat media sosial sendiri atau menyumbangkannya lewat pihak ketiga. Salah satunya, Fierofea Books!


Kalau kamu berminat untuk donasi buku, bisa langsung DM Ofi di Instagram maupun Twitter, ya!


Buku-buku donasi yang Ofi terima akan didonasikan ke individu melalui Open Adoption dan organisasi lokal, seperti ini!



4. Ikut komunitas buku


Kamu bisa bergabung dengan komunitas buku yang sesuai dengan genre buku atau wilayah kamu tinggal.


Biasanya, komunitas buku suka mengadakan acara yang beragam. Mulai dari baca bareng, diskusi buku, hingga donasi buku ke yayasan atau panti asuhan.


Dengan ikut kegiatan ini, kalian sudah menjadi pahlawan literasi digital lho!


Nah, itu dia tips menjadi pahlawan literasi. Kalo kamu, mau coba yang mana nih?

bottom of page