top of page

The Good Son—Book Review

Fierofea Books

Penulis: Rahma Fadhila


Title: The Good Son

Author: You-Jeong Jeong

Genre: Psychollogical thriller, crime thriller, suspense

Trigger Warning: Blood, death, mental illness, stalking, loss of a loved one

Blurb:

Yu-jin terbangun karena bau darah dan menemukan dirinya berbaring di ranjangnya sendiri dalam keadaan berlumuran darah. Tetapi itubukan darahnya. Lalu darah siapa? Jawaban untuk pertanyaan itu baru diketahuinya setelah ia menemukan ibunya tergeletak tak bernyawa dengan leher tergorok di tengah genangan darah di kaki tangga apartemen dupleks mereka.

Sebagai penderita epilepsi, ingatan Yu-jin sering bermasalah dan ia tidak bisa mengingat apa pun yang terjadi kemarin malam. Hanya suara ibunya yang selalu terngiang-ngiang di telinga. Suara ibunya yang memanggil namanya. Apakah sang ibu memanggilnya untuk meminta tolong? Atau untuk memohon agar Yu-jin tidak membunuhnya?

Yu-jin pun berusaha mencari tahu apa yang terjadi, menggali ingatannya, dan menguak rahasia gelap tentang keluarganya... dan tentang dirinya sendiri.

Sementara itu, di dermaga tidak jauh dari sana, ditemukan juga mayat seorang wanita muda dengan luka menganga di leher.

The Good Son Fierofea Book Review

Sesuai dengan blurbnya, tokoh utama merupakan penderita epilepsi yang ingatannya sering bermasalah. Begitu ia terbangun dalam keadaan bersimbah darah dan mendapati ibunya sudah tewas di apartemennya sendiri, tentu menghadirkan banyak pertanyaan. Siapa pelakunya? Orang lain atau dirinya sendiri? Kalaupun iya, kenapa?

"Yang kubutuhkan sekarang adalah waktu untuk berpikir. Kisah yang masuk akal. Jika aku benar-benar adalah pelakunya, bukankah paling tidak aku harus bisa menjelaskan kepada diriku sendiri kenapa aku melakukannya?"

Sebagai pembukaan, pembaca akan menyelami ingatan-ingatan Yu-jin, mulai dari malam kejadian sampai kenangan masa lalunya. Yang menarik, saat alur bergerak mundur kita bisa melihat dari dua sudut pandang: sudut pandang ibunya lewat buku catatan berisi tingkah laku anaknya dan sudut pandang Yu-jin sendiri.


Dari buku catatan itu juga, Yu-jin mengetahui rahasia yang selama ini disimpan rapat-rapat oleh ibunya mengenai sifat "predator" dan sulit merasa terpuaskan. Dimana ia sejak kecil tumbuh sebagai anak pendiam, tenang dan cerdik. Ia mampu berpikir dengan kepala dingin hampir dalam keadaan apapun. Segala rencana dibuat dengan rapi dan teliti, sehingga ia mampu mengecoh orang lain.


Dari sudut pandangnya, Yu-jin mengungkapkan semua penderitaan yang ditanggungnya sejak kecil (entah itu karena pengobatan atau terkengkang oleh ibunya) dan pembelaan atas segala tindakannya. Sebagai pembaca, Yu-jin seakan-akan mampu memanipulasi perasaan kita untuk ikut bersimpati dan memaklumi dirinya.


Cara You-Jeong Jeong menuliskan narasi tidak bertele-tele dan monoton, justru membuat kita semakin penasaran akan motif kejahatan dan menerka-nerka langkah yang akan diambil oleh tokoh utama dan benang merah di antara kedua kasus pembunuhan tersebut.


Gambaran suasana, keadaan dan perasaan tiap tokohnya juga tersampaikan dengan baik. Karena itu, bagi Fieries yang gak nyaman dengan trigger warnings di atas, disarankan untuk berpikir ulang sebelum membaca buku ini. Sebab, ada peristiwa-peristiwa tertentu yang dijabarkan secara detail. Sedih, marah dan perasaan gak nyaman lainnya akan sering muncul, seiring Fieries menyelesaikan buku ini.


Daya tarik dari buku ini adalah pemikiran-pemikiran Yu-jin dan pergulatan batinnya, menentukan mana yang menguntungkan dan mana yang tidak, siapa yang pantas disalahkan dan siapa yang mungkin bisa memahaminya. Meskipun bisa dibilang tanpa plot twist, The Good Son gak akan mengecewakan. Terlebih lagi novel ini berhasil menjadi international best seller.


“Manusia tidak terlahir jahat atau baik. Manusia terlahir untuk bertahan hidup. Mereka harus beradaptasi untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Sifat baik dan sifat jahat harus ada, karena manusia tidak bisa bertahan hidup hanya dengan sifat baik semata atau sifat jahat semata.

Pada dasarnya, penulis ingin menyampaikan bahwa setiap manusia memiliki sisi gelapnya masing-masing. Dalam tulisannya juga You-Jeong Jeong tidak membangun tokoh hitam-putih, semuanya memiliki sisi yang bertentangan dengan moral. Buku ini menggambarkan proses kelahiran seorang penjahat, bagaimana ia mulai menemukan hal yang membuat "kecanduan" hingga keinginan mendesak untuk melakukan sesuatu yang lebih. Bisa dibilang, pembentukan karakter Yu-jin sebagai seorang psikopat sangat berhasil.


"...cara yang paling efektif untuk menyelesaikan masalah adalah dengan menyingkirkan pesaing. Orang-orang yang berhasil bertahan hidup dalam struktur kehidupan yang brutal ini adalah orang-orang yang menjadi nenek moyang kita."
 

Gimana, tertarik dengan Yu-jin? Langsung aja baca bukunya! Fieries bisa baca The Good Son secara gratis di ipusnas loh! (psst, cek IGTV Fierofea buat tutorial)

Yuk pantengin Twitter Fierofea di @fierofeabooks dan IG @fierofea.books biar gak ketinggalan review buku selanjutnya.

Let's #SpreadSofea with Fierofea, Fieries!

Comments


bottom of page