Maya Angelou: Penyair Prominen Perempuan
- Fierofea Books
- Mar 13, 2022
- 2 min read
Penulis: Atalya Zarah Septirina

Halo, Fieries! Apa kabar? Semoga tetap sehat dan baik-baik aja, ya. Untuk merayakan Hari Perempuan Internasional, di artikel kali ini Fierofea akan mengulas tentang salah satu nama perempuan yang prominen di bidang literatur yaitu Maya Angelou. Nama Maya Angelou mungkin sudah sering kita dengar, ya Fieries. Namun, mungkin ada juga yang masih asing dengan namanya. Maka, Fierofea ajak kalian untuk kenalan lebih dekat dengan Maya Angelou dan beberapa karya puisinya.
Maya Angelou lahir di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat pada tanggal 4 April 1928 dengan nama Marguerite Annie Johnson. Ia menghabiskan masa kecilnya bersama neneknya di Stamps, Arkansas. Maya Angelou sudah menyukai dunia sastra sejak masih kecil. Ia suka menulis puisi, esai, dan jurnal. Saat kembali ke Arkansas, Maya menghafalkan puisi-puisi karya Shakespeare dan Edgar Allan Poe.
Setelah tahu profil singkatnya, yuk, cari tahu tentang beberapa puisi-puisinya!

1. And Still I Rise
You may write me down in history
With your bitter, twisted lies,
You may trod me in the very dirt
But still, like dust, I'll rise.
And Still I Rise diterbitkan pada tahun 1978. Sebagai seorang Afrika-Amerika, Maya Angelou menulis puisi ini untuk menggambarkan bentuk kekuatan dan semangat untuk terus bangkit dari orang kulit hitam yang selama ini menghadapi segala bentuk tekanan dan diskriminasi.
2. Phenomenal Woman
It’s the fire in my eyes,
And the flash of my teeth,
The swing in my waist,
And the joy in my feet.
I’m a woman
Phenomenally.
Puisi yang berjudul Phenomenal Woman ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1978. Phenomenal Woman memberikan pesan bahwa kecantikan perempuan bukan berasal dari standar kecantikan yang dibuat oleh masyarakat. Namun, kecantikan dan hal yang membuat perempuan luar biasa berasal dari kepercayaan diri akan apa yang perempuan punya dari dirinya.
3. On the Pulse of Morning
But today, the Rock cries out to us, clearly, forcefully,
Come, you may stand upon my
Back and face your distant destiny,
But seek no haven in my shadow,
I will give you no hiding place down here.
Puisi ketiga adalah On the Pulse of Morning yang pernah dibacakan oleh Maya Angelou di acara pelantikan pertama Bill Clinton, presiden Amerika Serikat ke-42, pada 20 Januari 1993. Puisi ini sendiri menggambarkan tentang harapan dan semangat untuk masa depan yang lebih baik jika manusia bersatu.
Nah, itu dia perkenalan singkat Maya Angelou, sang penyair prominen, dan karya-karyanya. Dari ketiga puisi di atas, mana yang jadi favorit kalian? Walaupun Maya Angelou sudah tiada, semoga puisi-puisinya tetap terus mengobarkan harapan dan semangat untuk kita semua.
Selalu pantengin twitter Fierofea di @fierofeabooks dan IG @fierofea.books biar gak ketinggalan informasi lainnya ya!
Let's #SpreadSofea with Fierofea, Fieries!
Comments