top of page
  • Fierofea Books

Laskar Pelangi—Book Review

Penulis: Rahma Fadhila Karya Andrea Hirata yang satu ini pastinya udah gak asing lagi bagi sebagian besar pembaca di Indonesia. Hmm, atau bahkan dunia?

Kok bisa?

Laskar Pelangi by Andrea Hirata - Cover Book, Blog by Fierofea

Kabar baiknya, novel Laskar Pelangi sudah diterjemahkan ke dalam 25 bahasa asing di 130 Negara! Bahkan ada banyak lembaga dan universitas yang menjadi novel ini sebagai referensi untuk studi mengenai pendidikan dan budaya di Indonesia.

The Rainbow Troops by Andrea Hirata - Cover Book, Fierofea Blog


Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari tetralogi Laskar Pelangi, dilanjutkan dengan Sang Pemimpi, Edensor dan Mayamah Karpov. Dalam kesempatan kali ini, Fierofea akan mengajak Fieries untuk menyelami kehidupan Ikal dan teman-temannya di Sekolah Muhammadiyah, Belitung.


Diawali dengan hari pertama masuk SD, yang saat itu sekolahnya terancam akan ditutup jika murid baru tidak genap sepuluh orang. Untungnya, kehadiran Harun—seorang remaja dengan kebutuhan khusus—datang dan melengkapi jumlah murid di sana.


Kesepuluh anak dengan latar belakang dan kecerdasan yang berbeda. Sebut saja Mahar, seorang tukang parut kelapa yang dengan otak seniman super kreatif berhasil memeriahkan festival 17 Agustus. Kebalikannya, ada Lintang si genius yang memenangkan lomba cerdas cermat antar sekolah harus mengayuh sepeda puluhan kilometer.


Dengan membaca buku ini, Fieries dapat mengenal kebudayaan Belitung mulai dari melayu, budaya tionghoa dan suku-suku lain lewat pengalaman dan pengamatan Ikal. Tidak hanya pendidikan dan budaya, Andrea Hirata juga menggambarkan keadaan ekonomi di sana, dimana sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai buruh di PN Timah.


Ada juga Sahara dan A Kiong yang selalu bertengkar, Syahdan yang ingin menjadi aktor, Kucai si ketua kelas abadi, Trapani sebagai primadona kelas dan Borek dengan tubuh besarnya.

Gaya bahasa yang agak puitis dan indah, namun tetap ada unsur komedi sehingga bisa dibilang Laskar Pelangi bukanlah buku yang terlalu serius. Penulis banyak menggunakan kalimat deskriptif untuk menggambarkan suasana, tempat dan peristiwa, namun tidak membuatnya jadi monoton. Selain itu, meskipun alurnya yang maju-mundur pembaca tidak akan dibuat bingung. Bahkan bisa dibilang ikut masuk ke dalam cerita, merasakan kemeriahan hingga hening yang digambarkan penulis.


Salah satu hal yang menarik dari buku, Andrea Hirata banyak menggunakan bahasa melayu juga ungkapan ilmiah, khususnya ketika menyebutkan nama-nama tumbuhan. Metafora yang digunakan juga menarik.


Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.

Ada banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari buku ini, khususnya yang berhubungan dengan pendidikan. Bahwa, setiap anak memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda. Nggak masalah jika kita ingin unggul di semua bidang, tapi jangan lupa untuk mencari tau dan mengasah minat yang kita miliki.


Nggak ada kata terlambat untuk belajar! Pendidikan itu hak semua orang, dan ada banyak banget cara untuk mendapatkannya.

 

Laskar pelangi merupakan kisah yang mengharukan namun tetap menyenangkan untuk dibaca! Mungkin Fieries juga akan setuju setelah membaca buku ini. Jangan lupa bagikan pengalaman dan kesan kalian ya! Yuk pantengin twitter Fierofea di @fierofeabooks dan IG @fierofea.books biar gak ketinggalan review buku selanjutnya.

Selamat Hari Pendidikan Nasional!


Let's #SpreadSofea with Fierofea, Fieries!

bottom of page