top of page

Melbourne - Book Review

Fierofea Books

Pernah terbayang apabila Melbourne menjadi saksi bisu dari kisah asmara seseorang? Buku karya Winna Efendi yang satu ini dapat menjadi jawabannya!


Melbourne—bersemayam di belahan selatan Australia—menjadi pilihan Winna Efendi sebagai saksi bisu kisah asmara Max dan Laura. Tak perlu dipertanyakan lagi, hal ini yang menjadi alasan utama mengapa buku dengan cover berwarna kuning ini dinamakan Melbourne.


Dalam buku ini, Winna berhasil menggambarkan Melbourne beserta hidden gems-nya dengan ringan sehingga bisa dibaca dalam sekali duduk. Jujur saja, Kota Kafe ini menjadi salah satu kota impian yang ingin Ofi kunjungi, khususnya untuk mengunjungi Prudence—sebuah kafe yang merekam kisah Max dan Laura dari awal hingga akhir.


Sendu, melankolis, dan relatable—tiga kata yang cocok untuk menggambarkan kisah mereka. Manis pahitnya realita asmara berhasil ditarik ke novel romansa yang biasanya penuh dengan sugar-coat dimana-mana. Terlebih lagi, selalu ada lagu serta potongan liriknya yang puitis untuk menandai setiap cerita yang berbeda, berbagung menjadi satu mixtape utuh.

A song tells the story of your life; there's always a personal history attached to it.

Dibuka dengan adegan Max yang kembali ke Melbourne, tempat Laura—mantan pacarnya—berada. Lima tahun berlalu setelah perpisahan tanpa penyelesaian membuat kita penasaran dan ikut larut dalam cerita untuk mengetahui jawaban dari "Kenapa mereka berpisah?" dan "Bagaimana kisah mereka selanjutnya?"

What about some coffee?

"What about some coffee?" suatu pertanyaan yang singkat, padat, jelas dan terdengar menantang terlontar dari mulut Max. Tidak romantis sama sekali, namun jawaban Laura menjadi penentu akan keberlanjutan kisah mereka. Untungnya, Laura meng-iya-kan ajakan Max saat pertemuan pertama mereka setelah 5 tahun itu. Jika tidak, Melbourne akan tamat di chapter pertama.


Misteri tentang kisah Max dan Laura dikupas sedikit demi sedikit oleh Winna menggunakan dua sudut pandang yang berbeda—Max dan Laura—yang saling melengkapi cerita satu sama lain. Alur maju mundur yang unik juga menggenggam misteri dari awal hingga akhir cerita, membuat Melbourne menjadi bacaan yang cukup adiktif.

But there's also something nice in not knowing, you know? Dalam keindahannya, masa depan akan jadi kejutan. Kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, baik maupun buruk.

Sesuai dengan kata-kata Max, memang benar, akan ada sesuatu hal yang menarik di tengah ketidaktahuan kita. Ini juga yang membuat kita terus membalikkan halaman demi halaman, ditemani alunan lagu dari Melbourne's Mixtape, berjalan dengan ketidaktahuan dan misteri yang ingin dipecahkan di setiap babnya.

 

"Tertarik untuk membaca buku ini? Kamu dapat mengadopsinya di sini!"

DM kami untuk mengadopsi buku:


Yorumlar


bottom of page